Minggu, 22 November 2015

SUSUNAN ATSMOSFER BUMI



Atmosfer, merupakan lapisan udara yang menyelimuti bola bumi, berisi campuran unsur-unsur gas. Dalam keadaan udara kering komposisi unsurunsur gas yang terdapat pada atmosfer terdiri atas unsur nitrogen (N2) 78%, oksigen (O2) 21%, carbon dioksida (CO20,3%, argon (Ar) 1%, dan sisanya unsur gas lain seperti: ozon (O3), hidrogen (H), helium (He), neon (Ne), xenon (Xe), krypton (Kr), radon (Rn), metana, dan ditambah unsur uap air dalam jumlah yang berbeda-beda sesuai dengan ketinggian tempat.

Atmosfer diduga mempunyai ketebalan 1.000 km mulai dari batas permukaan bumi sampai batas jarak di atasnya. Sifat fisik lain dari atmosfer ini adalah dipengaruhi oleh gravitasi bumi. Jadi, atmosfer pun ikut berputar bersama-sama bumi setiap hari (rotasi) serta beredar mengililingi matahari setiap tahun (evolusi)

Manfaat Atmosfer bagi Kehidupan
Atmosfer memiliki peran yang sangat besar terhadap kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya di muka bumi. Unsur-unsur gas yang terdapat dalam atmosfer seperti gas oksigen (O2) dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan bernapas sebagian makhluk hidup, gas hidrogen (H2dimanfaatkan untuk proses pembakaran, gas nitrogen (N2dimanfaatkan untuk kesuburan tanaman.

Demikian juga lapisan Ozon (O3) yang terbentuk di atmosfer dapat menyaring efek radiasi elektromagnetik yang berasal dari pancaran sinar matahari dan benda-benda angkasa lainnya yang sangat berbahaya bagi kelangsungan makhluk hidup di muka bumi, contohnya seperti radiasi sinar ultra violet, infra merah, dan sinar x.

Struktur Atmosfer
Batas dari setiap lapisan udara pada atmosfer sulit untuk dipastikan dengan tepat karena gas memiliki sifat tidak berwarna dan tidak dapat dilihat dengan mata biasa. Namun, dengan bantuan pemantauan alat bantu cuaca yang berteknologi tinggi, seperti satelit cuaca, batas dan ketebalan dari tiap bagian lapisan atmosfer dapat dilacak.

Dari hasil penelitian tersebut, para ahli juga dapat menentukan ketinggian setiap bagian lapisan atmosfer dari bumi, walaupun sifat dari ketinggian tersebu selalu berubahubah tergantung kepada kondisi musim, letak lintang, dan waktu yang berlaku di berbagai tempat di muka bumi Bagian lapisan udara yang terdapat di atmosfer antara lain:
1) Troposfer
Lapisan troposfer merupakan lapisan udara yang paling berpengaruh terhadap kehidupan 
di muka bumi. Lapisan udara ini terletak di bagian paling bawah dari lapisan atmosfer yang langsung bersinggungan dengan permukaan bumi. Ketebalan lapisan troposfer berbeda-beda di setiap tempat di permukaan bumi. Hal ini bergantung pada faktor kondisi musim, letak lintang tempat, dan waktu yang berlaku di bumi.

Ciri-ciri sifat fisik dari lapisan troposfer, antara lain:
  • tempat kandungan massa udara atau unsur-unsur gas terbesar yang berguna bagi makhluk hidup di bumi,
  • tempat terjadinya peristiwa-peristiwa cuaca, seperti perubahan suhu dan tekanan udara, angin, badai, embun hasil penguapan, pengawanan, pembentukan salju, hujan, dan petir,
  • tempat terjadinya penurunan suhu secara vertikal menurut gradien termis, artinya pada lapisan ini setiap kenaikan 100 meter, maka suhu udara akan turun antara 0,5° Celcius sampai 0,6° Celcius,
  • memiliki lapisan udara yang bergerak memutar
  • berfungsi sebagai lapisan penghantar suara. 
2) Stratosfer
Lapisan stratosfer terdapat di atas lapisan troposfer yang dibatasi oleh lapisan tropopause antara keduanya. Lapisan stratosfer mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap kelangsungan hidup semua makhluk hidup di permukaan bumi karena pada lapisan ini ozon terbentuk dan berfungsi menyerap sebagaian besar radiasi ultra violet, infra merah, dan sinar x dari cahaya matahari sebelum menyentuh permukaan bumi.

Ciri-ciri sifat fisik lapisan stratosfer, antara lain
  • mempunyai rata-rata ketinggian antara 11–48 km dari permukaan laut,
  • pada lapisan paling bawah yang berbatasan dengan tropopause, suhu udara lebih dingin dan mengandung butirbutir belerang (sulfat) yang berfungsi membantu pembentukan hujan pada lapisan troposfer,
  • secara keseluruhan pada lapisan ini tidak terdapat uap air, debu, awan, hujan, petir dan angin kencang.
3) Mesosfer
Lapisan mesosfer adalah lapisan yang terletak di atas lapisan stratosfer yang dibatasi oleh lapisan yang disebut stratopause dengan ketinggian antara 48 – 80 km dari atas permukaan laut. Pada lapisan mesosfer juga terjadi pemantulan kembali gelombang-gelombang radio ke bumi. Sifat fisik lapisan atmosfer adalah kepadatan unsur-unsur gasnya berkurang, sedangkan kondisi temperaturnya menurun dengan bertambah ketinggian, sehingga pada bagian paling atas dari lapisan mesosfer ini, diperkirakan suhunya mencapai –10° C.

4) Termosfer
Lapisan termosfer adalah lapisan yang terletak di atas lapisan mesosfer pada ketinggian antara 80 – 482 km di atas permukaan laut. Antara lapisan termosfer dan lapisan mesosfer yang terletak di bawahnya dibatasi oleh lapisan yang disebut mesopouse.

Pada lapisan termosfer terdapat dua lapisan yang memegang peranan penting dalam hubungan radio, yaitu lapisan E atau disebut lapisan Kennely-Heaviside dan lapisan F atau lapisan Appleton. Kedua lapisan ini berfungsi sebagai penangkap dan pemantul berbagai gelombang radio yang dipancarkan dari bumi dan dipantulkan kembali ke bumi, sehingga berbagai siaran radio dari pemancar yang jauh letaknya dapat didengarkan pada radio kita di rumah.

Ciri khas dari lapisan termosfer, yaitu memiliki temperatur yang sangat tinggi (termo artinya panas, dan sfer artinya lapisan). Pada ketinggian 480 km dari permukaan laut, kondisi temperatur lapisan termosfer mencapai 1.232° C.

5) Lapisan Eksosfer
Bagian lapisan terakhir dari atmosfer bumi adalah lapisan eksosfer atau lapisan disipasisfer, lapisan ini merupakan bagian dari lapisan atmosfer bumi terluar, terletak pada ketinggian antara 482 - 1.000 km di atas permukaan laut. Ciri fisik lapisan eksosfer, yaitu komposisi udaranya didominasi oleh butir-butir gas hidrogen (H2) yang sangat tipis, tetapi masih mampu menghancurkan berbagai benda angkasa luar yang mencoba masuk dan melewatinya walaupun dalam skala kecil (ingat proses gesekan). Karena komposisi gas pada lapisan ini sangat sedikit mengakibatkan antara satu partikel gas dengan partikel gas lainnya jarang bersinggungan. Maka dapat kita simpulkan bahwa kondisi suhu pada lapisan ini sangatlah dingin.

Karena pengaruh gravitasi bumi pada lapisan eksosfer hampir tidak terasa, terutama pada bagian lapisan paling atas (magnetopouse), maka butir-butir gas yang ada pada lapisan ini dapat dengan mudah meloloskan diri ke ruang angkasa luar.

PROSES TERJADINYA HUJAN


Air merupakan sumber daya alam yang sangat penting vital bagi kelangsungan dan perkembangan makhluk hidup di Bumi. Terjadinya hujan sangat dipengaruhi oleh konveksi di atmosfer bumi dan lautan. Konveksi adalah proses pemindahan panas oleh gerak massa suatu fluida dari suatu daerah ke daerah lainnya. Air-air yang terdiri dari air laut, air sungai, air limbah, dan sebagainya tersebut umumnya mengalami proses penguapan atau evaporasi akibat adanya bantuan dari panas sinar matahari. Air tersebut kemudian menjadi uap melayang ke udara dan akhirnya terus bergerak menuju langit yang tinggi bersama uap-uap air yang lain.
Sesampai di atas, uap-uap mengalami proses pemadatan atau biasa disebut juga kondensasi sehingga terbentuklah awan. Akibat terbawa angin yang bergerak, awan-awan tersebut saling bertemu dan membesar dan kemudian menuju ke atmosfir bumi yang suhunya lebih rendah atau dingin dan akhirnya membentuk butiran es dan air. Karena terlalu berat dan tidak mampu lagi ditopang angin akhirnya butiran-butiran air atau es tersebut jatuh ke permukaan bumi, proses ini disebut juga proses presipitasi. Karena semakin rendah, mengakibatkan suhu semakin naik maka es/salju akan mencair, namun jika suhunya sangat rendah, maka akan turun tetap menjadi salju.

Terjadinya Hujan Buatan

Hujan buatan merupakan inovasi terbaru yang berguna agar proses jatuhnya hujan semakin banyak dan cepat. Agar hujan buatan bisa terbentuk, maka dibutuhkan awan-awan yang memiliki kadar air yang banyak dan kecepatan angin yang lambat. Apakah hanya itu saja yang dibutuhkan? Tidak hanya itu, masih banyak lagi yang harus dibutuhkan. Hujan buatan ini dibuat dengan cara menyemai awan dengan menggunakan bahan yang bersifat higroskopik sehingga proses pertumbuhan butir-butir hujan di dalam awan akan meningkat dan selanjutnya akan mempercepat terjadinya hujan.
Jenis awan Cumulus adalah jenis awan yang sangat bagus untuk digunakan sebagai media membuat hujan buatan. Setelah lokasi pemilihan awan-awan yang masuk dalam kriteria ditemukan, langkah selanjutnya adalah proses penyemaian. Proses ini membutuhkan media pesawat yang berfungsi untuk mengangkut bubuk-bubuk yang sudah disiapkan untuk disebar di awan-awan tersebut.

Bubuk khusus tersebut terdiri dari glasiogenik berupa Perak Iodida yang berfungsi untuk membentuk es. Di dalam bubuk tersebut, dicampur pula garam dapur atau Natrium Chlorida dan urea, bahan-bahan tersebut digunakan karena seperti kandungan yang terdapat di awan. Untuk dapat membentuk hujan yang lebat, biasanya dibutuhkan bubuk khusus yang sudah diterangkan di atas sebanyak 3 ton yang disemai menggunakan pesawat terbang ke awan Cumulus selama 30 hari. Proses pembuatan hujan buatan ini juga belum mesti berhasil. Yang terpenting adalah penyebaran bibit hujan harus memperhatikan arah angin, kelembaban dan tekanan udara.

Manfaat Hujan Buatan

Hujan buatan bermanfaat untuk membantu daerah yang sedang mengalami kekeringan, pengisian waduk, keperluan air bersih, irigasi, dan sebagainya. Karena hujan buatan ini merupakan teknologi modifikasi cuaca, maka hujan buatan bisa terjadi kapan saja tanpa harus menunggu musim hujan.


PLANET PLANET DI GALAKSI BIMA SAKTI


Matahari sebagai bintang dan pusat dari tata surya. Seluruh planet dan benda-benda angkasa lain yang merupakan anggota tata surya mengelilingi matahari sesuai dengan jalurnya masing-masing.
Urutan planet pada galaksi kita ( Versi Lama ) :
1. Merkurius
2. Venus
3. Bumi
4. Mars
5. Jupiter/Yupiter
6. Saturnus
7. Uranus
8. Neptunus
9. Pluto
Pada bagian terluar setelah planet neptunus terdapat sabuk kuiper di mana planet pluto berada. Pluto saat ini masih dalam perdebatan apakah pluto termasuk planet atau termasuk dalam objek sabuk kuiper.
Di antara planet mars dengan jupiter terdapat sabuk asteroid yang terdiri atas banyak asteroid yang melayang.

Setelah perdebatan usai, maka hasilnya planet pluto, planet xena, dan planet ceres hehilangan statusnya sebagai planet. Namun mereka kini menyandang gelar sebagai dwarf planet atau planet kecil karena ukurannya yang terlalu kecil dan banyak objek serupa yang mungkin akan diketemukan dikemudian hari. Planet ke-9 belum ditemukan, apakah akan dapat ditemukan atau kah anggota galaksi bima sakti hanya berjumlah delapan (8) planet saja?
Urutan planet pada galaksi kita ( Versi Baru ) :
1. Planet Merkurius / Mercury
2. Planet Venus
3. Planet Bumi / Earth
4. Planet Mars
5. Planet Jupiter / Yupiter
6. Planet Saturnus / Saturn
7. Planet Uranus
8. Planet Neptunus / Neptune